Semiotika Ferdinand De Saussure
A. Analisis jurnal tentang Semiotika Ferdinand De Saussure
Pada saat pertemuan luring (tatap muka) untuk pertama kali, Saya berhalang hadir dalam kuliah tersebut. tapi dalam praktik komunikasi manusia dibekali akal untuk berhubungan satu sama lain dengan interaksi modern yaitu interaksi jarak jauh dengan media aplikasi pesan singkat. Tidak usah menulis terlalu panjang dan lebar, sebab tidak akan seutuhnya Pak Dosen membaca alasan saya yang berhalangan hadir. Maka dari itu, sebagai berikut adalah hasil dari analisis saya perihal Jurnal/Buku yang saya dapatkan dan saya punya satu, boleh beli bukan meminjam. wlee
Jurnal 1
a. Judul = Analisis Semiotika Strukturalisme Ferdinand De Saussure pada Buku "Fihi Ma Fihi".
b. Object = Buku "Fihi Ma Fihi"
c. Metode = Metode Deskriptif kualitatif
d. Analisis = Buku "Fihi Ma Fihi" memiliki beberapa tanda atau semiotika seperti tanda personal maupun nilai-nilai pesan yang terkandung didalamnya serta dapat diterapkan oleh pembaca di kehidupan sehari-hari.
e. Kesimpulan = Pada buku ini banyak sekali pesan-pesan yang terkandung, berisi mengenai kumpulan materi kuliah batin dalam merefleksikan di kehidupan nyata yang amat tragis bagi para anak adam, yang tidak memahami rasa syukur dan kebijaksanaan, serta berisi pendapat dan komentar mengenai masalah yang ada di sekitar, tentang akhlak maupun ilmu irfan yang dilengkapi dengan tafsiran dari Al Quran maupun Hadist. tafsiran dalam buku ini mudah dipahami oleh orang-orang yang ingin bahagia sesuai dengan kemampuan dan dasar bersiasat di kehidupan. Penting untuk diingatkan. bahwa, buku ini penuh pasal dan atas jawaban serta tanggapan.
Jurnal 2
a. Judul = Penafsiran Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Prinsip Komunikasi.
b. Metode = Deskriptif kualitatif.
c. Object = Prinsip Komunikasi.
d. Analisis = Prinsip komunikasi mengandung pemikiran yang sangat luar biasa dalam kehidupan sehari-hari. dialog dibutuhkan seperti prinsip socrates lewat tulisan-tulisannya dalam buku plato
e. Kesimpulan = Komunikasi diarungi dengan dialog dan berakhir pada tujuan agar lawan bicara berpikir. Membuat orang marah dan tersinggung itu mudah, tapi membuat orang penasaran dalam renungannya itu tidak mudah. komunikasi bukan seperti memenuhi air dalam gelas, dia harus menyala seperti lampu. Mampu menerangi di manapun agar lampu jiwa menyala dengan rasa keingintahuan yang produktif agar tidak surut dalam menyikapi komunikasi dengan isu akal sehat dan karakter.
Jurnal 3
a. Judul = Analisis Semiotika dalam film "Chinese Fighting Man (2020)"
b. Metode = Deskriptif kualitatif.
c. Object = Chinese Fighting Man (2020)
d. Analisis = Ayah adalah suatu panggilan untuk seorang pria yang sudah merelakan diri sebagai pejuang yang tidak pernah dibahas belas kasihnya dalam kehidupan. berkat ketulusan dan kebaikan hatinya sebagai seorang ayah, Ayah ini akhrinya mampu merubah kehidupannya yang serba sulit menjadi terbaik. Perjuangan ini mengharukan tentang seorang ayah yang serba kekurangan, dimana dia harus membayar operasi anaknya yang sangat begitu mahal. dimana sang istri pun akhirnya meninggalkanya karena tidak kuat dengan kondisi keluarga mereka.
e. Kesimpulan = jika kita memiliki harapan maka kita memiliki masa depan.
B. Analisis objek desain
a. Judul = Analisis objek desain fotografi berjudul "Saya"
b. Metode = Deskriptif kualitatif.
c. Object = "Saya"
d. Analisis = Saya adalah cara memahami diri dengan merefleksikan tubuh, ruh dan qolbi pada arah dan tujuan dalam memahami suatu tindakan terpuji yang amat sangat diperbolehkan, untuk dilakukan oleh seorang hamba sahaja yang ingin melihat apa bentuk sejati pada dirinya, agar dalam kehidupannya, berjalan dengan harmonis bagi seksama tanpa perundingan yang memiliki tujuan tragis dengan kesalahpahaman.
e. Kesimpulan = ketenangan adalah kunci menghasilkan buih kelembutan dan membuka lorong-lorong memahami diri agar efektif dan efisien, bukan sekedar segera dan cepat. tanpa ada pemanfaat pada "Saya" sendiri.
Komentar
Posting Komentar